Trisna Wulandari – detikEdu – Selasa, 20 Jul 2021 17:33 WIB
Jakarta – Apakah kamu tahu kalau SMA Pradita Dirgantara menyediakan beasiswa untuk SMA kelas 10 hingga lulus? Nah, kalau kamu masih duduk di bangku SMP dan mau tahu lebih lanjut, simak tipsnya berikut, ya!
SMA Pradita Dirgantara meraih dua rekor MURI dari Museum Rekor Dunia Indonesia. Rekor tersebut yakni SMA yang satu kelas pada angkatan pertama seluruhnya diterima di perguruan tinggi dan rekor SMA yang lulusan perdananya diterima di perguruan tinggi dengan persentase tertinggi, yakni lebih dari 93 persen baik di perguruan tinggi dalam negeri dan luar negeri.
“Satu kelas di antaranya bahkan seluruhnya diterima di perguruan tinggi. Untuk itu, MURI dengan ini menyatakan dan mengukuhkan SMA Pradita Dirgantara sebagai peraih rekor SMA dengan lulusan pertama yang diterima di perguruan tinggi dengan persentase terbanyak,” kata Jaya Suprana dalam siaran langsung Apresiasi Civitas Akademika SMA Pradita Dirgantara, Jumat (25/6/2021).
Kepala SMA Pradita Dirgantara Yulianto Hadi memaparkan, dari 149 alumni pertama atau Wikara SMA Pradita Dirgantara, sebanyak 6 alumni diterima di 8 universitas di luar negeri yang tersebar di 3 universitas di Amerika Serikat, 1 universitas di Kanada, 2 universitas di Singapura, 1 universitas di Jepang, dan 1 universitas di Australia.
Salah satu anak yang diterima di perguruan tinggi luar negeri di antaranya yakni Muhammad Fawwaz Ghazy, alumnus SMA Pradita Dirgantara asal Depok yang diterima di jurusan Political Science, University of Chicago, Amerika Serikat dengan beasiswa.
Fawwaz menuturkan, pendaftaran SMA Pradita Dirgantara di tahunnya dibuka hingga 31 Januari dan diperpanjang hingga 1 Februari. Ia mengatakan, seleksi masuk SMA Pradita Dirgantara di tahunnya terdiri dari seleksi berkas dan rangkaian tes.
“Tes pusat ke Yogyakarta, ada tes potensi akademik dan psikologi. Aku enggak tahu mau belajar apa, jadi aku review materi ujian nasional. Alhamdulillah soalnya enggak jauh sama soal UN. Dari situ aku lalu dikasih tahu diterima, masuk 150 siswa angkatan pertama Pradita,” kata Fawwaz.
Direktur Pengembangan Sekolah SMA Pradita Dirgantara Dwi Agus Yuliantoro mengatakan, semua siswa SMA Pradita Dirgantara mendapat beasiswa pendidikan selama tiga tahun sekolah.
Di samping itu, sekolah berasrama di Boyolali, Jawa Tengah ini juga melengkapi siswa dengan fasilitas belajar, termasuk MacBook, seragam, buku. Siswa juga diberikan akomodasi makan tiga kali sehari, snack pagi dan sore.
Di samping itu, siswa juga diberikan bantuan persiapan kuliah ke PTN, sekolah kedinasan, calon taruna TNI/Polri, hingga perguruan tinggi luar negeri. Termasuk di antaranya yaitu bantuan biaya pendaftaran ke universitas luar negeri, kelas IELTS dan ujian masuk kampus luar negeri, dan translasi dokumen.
Kesemuanya diberikan dengan dukungan dari Yayasan Ardhya Garini (Yasarini) yang menaungi sekolah ini. Dwi menuturkan, cara mendapatkan beasiswa SMA di SMA Pradita Dirgantara pertama yaitu persiapan kualifikasi siswa sesuai syarat, terutama sejak tahun pertama SMP. Salah satu syarat masuk SMA ini, lanjutnya, seperti peringkat 10 besar sekolah dan portfolio nilai rapor rata-rata 9 dari semester 1-5 di SMP. Rata-rata nilai tersebut berlaku untuk mata pelajaran bahasa Inggris dan seluruh mata pelajaran IPA.
“Ini sebagai penyaringan untuk untuk mengelompokkan siswa yang secara input memang cerdas, memang high achiever,” kata Dwi, ditulis Selasa (20/7/2021). Dwi menjelaskan, calon siswa lulusan SMP dengan catatan akademik unggul dan prestasi yang bagus tersebut akan menghadapi tuntutan akademik yang cukup berat di sekolah ini.
Menurut Dwi, SMA Pradita Dirgantara menggunakan kurikulum Integrated Contextual Learning Program yang dibuat sekolah.
Ia menambahkan, kurikulum tersebut menggabungkan kurikulum 2013, kurikulum International Baccalaureate, adaptasi Cambridge, kurikulum untuk olimpiade nasional, dan program-program Sustainable Development Goals (SDGs).
Dwi menggarisbawahi, standar materi yang harus dicapai siswa di SMA Pradita merupakan standar tertinggi dari kurikulum tersebut.
“Beban belajarnya cukup berat. Bukan dari jumlahnya, tetapi dari level of difficulty-nya (tingkat kesulitannya). Jadi butuh siswa dengan cognitive capacity agar bisa mengikuti pace-nya,” kata Dwi.
Dwi menjelaskan, terkait tingkat kesulitan belajar, siswa akan menghadapi completion grade dengan sistem serupa Advance Placement.
“Advance Placement di sekolah luar negeri itu sebetulnya seperti materi kuliah anak tahun pertama yang sudah dipelajari di SMA, sehingga nanti saat mereka masuk di perguruan tinggi, mereka sudah bisa langsung masuk ke major-nya apa. Jadi mata kuliah dasar umumnya itu sudah keambil semua. A lot of classes yang kita berikan di SMA Pradita, itu semuanya sudah advance placement, kelasnya sudah yang advance,” jelas Dwi.
Dwi mengatakan, cara mendapatkan beasiswa SMA di SMA Pradita Dirgantara kedua yaitu penguasaan bahasa asing, khususnya bahasa Inggris. Ia menjelaskan, kegiatan sehari-hari dan kegiatan pembelajaran menggunakan bahasa Inggris, kecuali pada mata pelajaran bahasa Indonesia, bahasa Prancis, dan bahasa Jerman.
Cara ketiga, lanjutnya, yaitu memastikan calon siswa mandiri untuk bisa hidup jauh dari orang tua, mengikuti aturan sekolah dan asrama. “Sekolah membutuhkan anak-anak yang meskipun masih usia muda, tapi relatively bisa mengurus diri sendiri, mengatur dirinya sendiri, untuk bisa memenuhi target-target yang ditetapkan di sekolah. Kemandirian siswa sangat penting,” jelas Dwi.
Dwi menjelaskan, siswa yang mengalami kendala akademik saat bersekolah diberi pendampingan khusus Coaching Clinic. Pendampingan ini memungkinkan siswa menambah jam belajar di luar jam sekolah dengan didampingi guru mata pelajaran terkait.
Ia menambahkan, siswa-siswa SMA Pradita Dirgantara terutama yang berprestasi juga didorong membentuk kelompok belajar dengan siswa yang masih membutuhkan bimbingan. “Sukarela saja, sudah saling tahu siapa yang bisa bantu dan akan dibantu. Sehingga mereka dalam kesehariannya helping each other dengan belajarnya di sini,” kata Dwi.
Dwi menjelaskan, SMA Pradita Dirgantara tidak menerapkan sistem gugur untuk siswa penerima beasiswa yang mengalami kendala akademik. Alih-alih, lanjutnya, siswa yang tidak menunjukkan integritas akan diinformasikan pada orang tua.
Sumber: detik.com