Siswa Pradita Pecah Telur Medali Emas OSN 2025

johana osn pradita

Boyolali – Delegasi Olimpiade Sains Nasional 2025 (OSN) SMA Pradita Dirgantara (Pradita) akhirnya meraih medali emas untuk pertama kalinya. Medali emas ini diraih pada bidang Astromi oleh siswa Pradita, Johana Sophia. Pada tahun sebelumnya, 2024, Johana juga berhasil meraih medali perak pada cabang yang sama, yakni Astronomi.

OSN adalah ajang Kompetisi Sains bagi pelajar SD, SMP, dan SMA di seluruh Indonesia yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas). Puspresnas sendiri menaungi seluruh pelaksanaan lomba, kompetisi, dan festival di Indonesia, guna meningkatkan mutu pendidikan dan memberikan ruang aspirasi serta apresiasi untuk pelajar dalam mewujudkan talenta emas Indonesia.

Tradisi Medali OSN

Apa yang dicapai Johana adalah tradisi medalist yang terus dilanjutkan siswa Pradita selama mengikuti ajang OSN. Selain itu, pada OSN 2025 ini, Johana tidak sendiri. Pada bidang lain, 4 siswa Pradita turut mencatatkan prestasi unggul. Diantaranya adalah Ketut medali perak OSN bidang Matematika, Aurellyalodia medali perunggu bidang Biologi, Claire medali perunggu bidang Informatika, dan Loveni honorable mention bidang Kebumian.

Lebih membanggakan lagi, Ketut yang meraih medali perak bidang Matematika adalah siswa Pradita yang saat ini masih kelas X dan bersaing di level OSN SMA saat dirinya duduk di bangku SMP – sebelum resmi menjadi siswa Pradita. Ini menjadi prestasi spesial yang membuktikan bahwa siswa Pradita adalah siswa terbaik.

Tuntutan Keseimbangan Siswa OSN

Keseimbangan adalah kunci kehidupan di lingkungan sekolah dan asrama. Sebagai delegasi OSN Pradita, siswa seperti Johana atau Ketut, memiliki tuntutan yang sama dengan siswa Pradita lainnya. Johana, yang saat ini duduk di kelas 12, tidak mendapatkan perlakuan khusus sebagai siswa OSN. Demikian juga dengan Ketut yang saat ini masih duduk di bangku kelas 10. Ketut dituntut bersiap dengan subject choice kurikulum International Baccalaureate (IB) menjelang akhir term pertamanya.

Ini artinya, kultur akademik dan non-akademik Pradita memberikan ruang yang sama untuk siswa bertumbuh. Pradita tidak memberikan keberpihakan yang berbeda untuk tiap siswa. Bahkan, seorang siswa yang diterima Pradita dari jalur OSN belum tentu akan menjadi delegasi OSN setelah resmi menjadi siswa Pradita. Persaingan dibuka lebar, kesempatan bersaing tumbuh secara alami. Di atas langit masih ada langit.

Jadi, untuk adik-adik SMP di luar sana yang manifestasinya jadi siswa Pradita, kalian memiliki kesempatan yang sama. Semua siswa Pradita memiliki ruang mimpi yang sama. Mari siap-siang bergabung pada Sistem Penerimaan Siswa Baru (SPMB) SMA Pradita Dirgantara tahun ajaran 2026/2027.

Scroll to Top