Keren! Siswa SMA Pradita Dirgantara Ini Diterima 8 Kampus Luar Negeri

prestasi wulan sma pradita dirgantara

BOYOLALI — Kisah inspiratif dan mengagumkan datang dari salah satu siswa SMA Pradita Dirgantara Boyolali asal Yogyakarta, Anggraini Wulan Saputri.

Ia masuk dalam daftarsiswayang diterima di delapan kampus top di luar negeri dan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi ke University of British Columbia jurusan Mining Engineering.

Delapan universitasyang menerimanya, termasuk University of British Columbia ada Curtin University jurusan Mining Engineering. Lalu, University of Western Australia jurusan Mining Engineering.

Kemudian Wageningen University & Research jurusan Environmental Science, University of Reading jurusan Agriculture, University of Aberdeen jurusan Engineering, McGill University jurusan Mining Engineering, dan University of Adelaide jurusan mining engineering.

Ditemui di sekolahnya pada Senin (5/5/2025), remaja yang akrab disapa Wulan tersebut merasa bersyukur dan senang akan pencapaiannya.

Terlebih, ia mengaku berasal dari keluarga menengah ke bawah di Jotawang, Bangunharjo, Sewon, Bantul. Kedua orang tuanya buruh, ayahnya seorang lulusan SD juga melakoni pekerjaan sebagai tukang jasa angkut di pinggiran jalan. Sedangkan ibunya lulusan SMA.

Walaupun begitu, ia menegaskan kedua orang tuanya sangat mengutamakan pendidikan anak-anaknya. Ia mengatakan kakaknya berkuliah di Yogyakarta dan sedang revisi seusai sidang lalu menunggu wisuda dan adiknya akan lulus SD.

Kemudian ia, bersekolah di SMA Pradita Dirgantara Boyolali dan akan melanjutkan studi dengan beasiswa dari pemerintah RI ke UBC lalu berangkat pada Agustus 2025 nanti.

“Sebenarnya ini adalah sesuatu yang tidak disangka, karena berjuang di SMA Pradita Dirgantara tidak mudah. Dari awal kelas X sampai XII, karena di sini persaingannya dengan teman-teman,” jelas dia.

Ia mengatakan walaupun ada persaingan, akan tetapi Wulan menjelaskan mereka sangat suportif. Perempuan 18 tahun tersebut mengatakan ia juga terpengaruh dengan teman-temannya yang rajin dan memiliki semangat juang yang tinggi.

“Saya SMP juga dapat bantuan. Kemudian, saya dapat kabar dari kakak kelas yang mereka bisa sekolah di Pradita, saya cari informasi bagaimana masuk ke Pradita. Ternyata ada beasiswa, dan itu bisa membantu orang tua saya dan untuk itu saya merasa harus usaha lebih keras,” kata dia.

Wulan mengatakan kuliah ke luar negeri adalah cita-citanya sejak SMP. Namun, saat itu ia berkeinginan kuliah ke luar negeri untuk S2 saja dan S1 di luar negeri. Namun, hal tersebut berubah ketika ia bersekolah di SMA Pradita Dirgantara.

Dengan bersekolah di SMA Pradita Dirgantara, lanjut Wulan, dapat membantunya mempermudah beban keluarga. Ia bersekolah dengan beasiswa di SMA Pradita Dirgantara dan hidup di asrama dengan lingkungan persaingan yang suportif.

Bahkan, persiapan untuk sekolah luar negeri, ia juga mendapatkan informasi dari sekolah soal Beasiswa Indonesia Maju (BIM) persiapan.

Dengan BIM persiapan, ia bisa memperoleh pembelajaran gratis untuk belajar IELTS, SAT, summer program, dan sebagainya untuk mempersiapkan diri kuliah ke luar negeri. Kemudian biaya untuk test IELTS, SAT, hingga mendaftar ke 4 kampus dari 4 benua berbeda juga bisa gratis.

“Ternyata pas di sini, saya tahu banyak sekali kesempatan yang bisa diambil ketika jeli. Dengan melihat banyak kesempatan, ada banyak cara untuk menuju hal tersebut. Dulu kelas X, saya ada informasi soal beasiswa indonesia maju karena sekolah memberikan informasi soal hal tersebut, saya daftar BIM persiapan dan alhamdulillah diterima sehingga bisa prepare dengan baik,” kata dia.

Selanjutnya, ia mengatakan sengaja mengambil jurusan teknik pertambangan karena ia menyukai dunia lingkungan dan tertarik untuk mengenali sumber daya mineral serta ingin berkontribusi dengan dunia tersebut di Indonesia.

“Selama ini kan banyak isu dunia pertambangan di Indonesia dikuasai luar negeri bahkan ada ilegal, nah, padahal Indonesia kaya sekali tapi kita belum memanfaatkan dengan maksimal. Bahkan yang memanfaatkan orang luar negeri atau orang ada yang tidak ada izinnya. Berarti itu merugikan negara. Akhirnya saya tertarik untuk belajar di situ dan kedepannya mengembangkan,” kata dia.

Persiapan Sedini Mungkin
Sementara itu, Guru pendamping atau PIC Perguruan Tinggi Luar Negeri (PTLN) SMA Pradita Dirgantara Boyolali, Isnaini Rohayati, membenarkan Wulan menjadi salah satu siswa yang mendapatkan bantuan persiapan beasiswa dari BIM.

Selain Wulan, ada 54 siswa SMA Pradita Dirgantara yang mendapatkan Letter of Acceptance untuk berkuliah luar negeri. Namun, baru 50 siswa yang berhasil mendapatkan beasiswa melanjutkan studi.

Ia menjelaskan lima siswa lain masih menunggu untuk pengumuman beasiswa studi lanjut ke luar negeri pada Juni 2025. Isna berharap kelima siswa tersebut juga mampu mendapatkan beasiswa untuk lanjut studi ke luar negeri.

Isna menyampaikan masing-masing peminatan studi lanjut siswa ada guru penanggung jawabnya. Baik anak yang ingin kuliah di luar negeri, di dalam negeri, kedinasan, hingga TNI/Polri akan mendapatkan bimbingan.

Menurutnya, kunci 50 siswanya bisa bedol kelas ke luar negeri karena faktor keberuntungan. Ia mengatakan keberuntungan terjadi karena persiapan bertemu dengan kesempatan.

“Jadi kami tidak mau anak tidak siap ketika kesempatan ada. Kami menyiapkan anak-anak sedini mungkin. Ada pendampingan masing-masing peminatan dan eksposur yang tinggi ke anak soal informasi, syarat apa saja, benefitnya apa dan sebagainya,” kata dia saat ditemui di SMA Pradita Dirgantara, Ngemplak, Boyolali, Senin.

Isna menjelaskan pendampingan tak dilakukan secara instan, tapi dilakukan sejak siswa masuk ke SMA Pradita Dirgantara. Secara intensif, pendampingan dilakukan sejak kelas XII. Namun, mereka telah disiapkan sejak kelas X.

Sumber: https://solopos.espos.id/keren-siswa-sma-pradita-dirgantara-ini-diterima-8-kampus-luar-negeri-2091677

Scroll to Top
Scroll to Top