
Boyolali (19/7/2021) – Sekolah negeri maupun swasta, idealnya memiliki tujuan yang sama, yakni menjadikan siswa didik memiliki budi pekerti yang baik, cerdas sekaligus berakhlak mulia. Apapun metodenya, semua memiliki tujuan yang sama-sama mulia. Namun terkadang, metode atau pendekatan yang diterapkan sekolah menjadikan siswa didik menjadi bosan. Di SMA Pradita Dirgantara, hal ini sudah dicegah sedini mungkin. Moving class adalah jalan keluarnya.
Moving Class
Moving class adalah proses pembelajaran yang bergerak atau berpindah-pindah sesuai dengan mata pelajarannya. Pada sistem moving class ini, guru tidak lagi mendatangai siswa. Sebaliknya, siswa yang diajak untuk aktif mencari kelas dimana guru sudah siap berada di kelas. Dengan moving class, siswa dituntut untuk memiliki kesadaran diri untuk kreatif, jemput bola, dan berperan aktif sepenuhnya menerima pelajaran dari guru.
Pertanyaannya kemudian, kenapa SMA Pradita Dirgantara menerapkan metode moving class ini? jawabannya sangat sederhana. Guru dan siswa akan memiliki porsi yang sama dari sisi tanggung jawab. Untuk guru, ia akan dituntut untuk lebih aktif dan kreatif mengembangkan metode mengajarnya. Sebagai contoh, para guru di SMA Pradita Dirgantara sudah sangat terbiasa menggunakan perangkat teknologi informasi dalam metode pembelajarannya. Misalnya mengajar secara virtual, menyusun infografis, dan menyajikan data menggunakan animasi atau video.
Sementara itu untuk siswa, ia dilatih untuk mandiri dan bertanggung jawab penuh atas keputusan yang diambil. Siswa akan memiliki keberanian untuk bertanya, menjawab, mengemukakan pendapat dan bersikap terbuka (kritis) pada setiap mata pelajaran yang ia ikuti. Paling penting, siswa lebih termotivasi untuk belajar.
Manfaat Moving Class
- Moving class menjadikan siswa dan guru tidak terikat hanya pada satu kelas, sehingga guru dan murid tidak mudah bosan dalam proses pembelajaran
- Guru dan siswa “dipaksa” untuk saling berinteraksi, sehingga terwujud kerja sama sinergis
- Moving class menuntut siswa untuk lebih disiplin terhadap keputusan yang ia ambil
- Guru akan lebih siap dari sisi perencanaan materi. Artinya, materi yang nantinya disampaikan ke siswa, akan lebih komprehensif dan menarik minat siswa
- Meningkatkan efektivitas dan efisiensi waktu pembelajaran
- Guru dapat mengkondisikan ruang/laboratorium sesuai dengan kebutuhan setiap pertemuan tanpa harus terganggu oleh mata pelajaran lain
Kelebihan Moving Class
- Suasana kelas yang berganti-ganti, membuat siswa di SMA Pradita Dirgantara tidak mudah bosan
- Moving class akan relatif menghemat biaya sekolah, karena setiap ruang kelas tidak perlu membeli peralatan yang sama. Misalnya, di ruang sejarah cukup dengan alat peraga seperti contoh candi. Mikroskop cukup ada di ruang biologi, tabung reaksi cukup ada di ruang kimia, atau busur besar cukup ada di ruang matematika
Kekurangan Moving Class
- Perpindahan antar kelas akan sedikit banyak mengurangi waktu belajar
- Jika terjadi perubahan jadwal mata pelajaran, akan berpengaruh terhadap aktivitas pembelajaran
- Moving class ini sangat mirip dengan metode perkuliahan, sehingga memungkinkan siswa untuk membolos pada mata pelajaran yang kurang ia sukai. Di SMA Pradita Dirgantara, hal ini tidak terjadi. Karena seluruh siswa berada di tinggal di asrama sekolah dan dipantau penuh oleh para pembina asrama
Metode pembelajaran moving class memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun, hal ini dibayar tunai dengan hasil yang signifikan dalam perilaku dan semangat belajar siswa didik. Bukti konkritnya, pada SBMPTN 2021, hampir seratus persen angkatan pertama yang lulus pada Mei 2021 diterima di 26 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Ini membuktikan SMA Pradita Dirgantara adalah SMA terbaik di Indonesia saat ini. Menjadi sekolah swasta terbaik adalah target SMA Pradita Dirgantara.
Beberapa siswa juga mencatat rekor mengagumkan. Safira Azzahra Iswandi misalnya, ia berhasil meraih skor sempurna mata pelajaran (mapel) Fisika dan Kimia, yakni nilai 1,000. Selain nilai sempurna pada mapel Fisika dan Kimia, Safira juga berhasil meraih nilai sangat memuaskan pada mapel Matematik (819,53) dan Biologi (868,73).
Selain Safira, ada juga M. Fawwaz Ghazy Hafish, penerima beasiswa S1 penuh dari University of Chicago. Fawwaz diterima pada jurusan ilmu politik di kampus ini. University of Chicago sendiri termasuk dalam top 10 universitas terbaik di dunia.