Dihadiri lebih dari 300 peserta, SMA Pradita Dirgantara menyelenggarakan Webinar bertajuk “Bagaimana Cara Mendaftar Studi di Jerman dengan Program Studienbrücke?

Boyolali – Jerman menjadi negara yang semakin penting dalam pendidikan internasional dalam beberapa tahun terakhir. Baru-baru ini, Jerman menjadi magnet bagi mahasiswa internasional dari seluruh dunia. Hari ini, 21 April 2021 pukul 13.00 s/d 14.30 WIB SMA Pradita Dirgantara mengadakan webinar untuk berdiskusi dengan Goethe Institut menggunakan platform Zoom. Webinar ini bertemakan “Bagaimana Cara Mendaftar Belajar di Jerman dengan Program Studienbrücke?”.

Webinar ini menghadirkan dua pembicara dari Goethe Institut, Gregorius Hadibudiharjo dan Dwi Novaldi. Ketua Bidang Kerjasama Dalam dan Luar Negeri SMA Pradita Dirgantara, Ibu Lena Citra Manggalasari menjadi moderator.

Webinar ini diikuti oleh lebih dari 300 peserta dari siswa dan orang tua yang berasal dari seluruh Indonesia. Acara berlangsung meriah dan hangat, beberapa pertanyaan dilontarkan oleh para peserta. Gregorius Hadibudihadjo dalam sambutannya menyampaikan bahwa menuntut ilmu di Jerman khususnya bagi siswa SMA Pradita Dirgantara.

Pertama, Gregorius mengatakan bahwa sebagian besar siswa internasional di Jerman aman dan stabil. Ini menunjukkan bahwa pemerintah Jerman memperhatikan semua siswa, bukan hanya warga negara. Tingkat kejahatan Jerman juga menurun ke level terendah setiap tahun. Kedua, standar pendidikan Jerman relatif tinggi. Itu karena sistem sekolah Jerman sangat terstruktur dan ketat. Dengan demikian, telah melahirkan tokoh-tokoh terkenal di dunia. Ketiga, hampir 10% mahasiswa Jerman berasal dari luar negeri, sebagian besar berasal dari China dan India. Jerman juga semakin toleran dan berpikiran terbuka, tentunya semakin kompetitif di dunia global.

Dwi Novaldi, salah satu pembicara webinar yang juga Asisten Program Studienbrücke Goethe Institut, dalam paparannya menyampaikan bahwa untuk kuliah di Jerman mahasiswa perlu membuktikan bahwa mereka bisa berbahasa Jerman dengan baik. Bukti ini perlu disampaikan dengan menyerahkan sertifikat bahasa resmi kecuali Anda adalah penutur asli atau telah lulus dari program berbahasa Jerman. Untuk memberi tahu pelamar seberapa baik mereka harus berbicara bahasa Jerman, banyak universitas Jerman menggunakan istilah yang ditentukan oleh dewan Eropa dalam Kerangka Acuan Umum Eropa untuk Bahasa (CEFR). Pada skala ini terdapat 6 level (A, A2, B2, C, C2).

Juga, pemerintah Jerman beberapa tahun terakhir telah memahami manfaat ekonomi dan sosial dari para imigran. Jerman menawarkan para siswa untuk belajar di negara itu, dan idealnya untuk tinggal dan bekerja setelah lulus. Itu sebabnya tidak ada biaya kuliah untuk orang asing juga (peluang kerja pasca studi, hingga 18 bulan).

Di akhir webinar, Novaldi menjelaskan bahwa Jerman adalah tempat yang bagus untuk ditinggali. Mayoritas siswa menegaskan bahwa mereka akan tetap tinggal di Jerman setelah studi mereka untuk mengejar pengembangan karir, studi lebih lanjut atau bahkan memulai bisnis.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top
Scroll to Top